Serpihan Rindu

[eDDa]

salam puteri,

izinkan ed letakkan puisi ed di sini....
dan andai ed sudah berdiam diri
maka ketahuilah...telah kumatikan segala keinginanku
maka akan berkuburlah semuanya ...
andai ada masa lagi ed akan bersama kembali di sini..
salam...


sesekali aku menoleh
pada kenangan semalam
ingin sekali
aku kutip semula serpihan-serpihan rindu
yang berserakan di taman malam

ingin sekali
aku khabarkan kepada angin malam
tentang kesakitan dan luka
yang tertoreh pada cinta semalam
sakit yang sukar disembuhkan

mampukan aku menggapai awan
di mana rindu itu bersembunyi
mampukah kupetik dan simpan
bagai indahnya kisah semalam

aku tau
angin tak mungkin lagi menyapa
angin tak mungkin lagi singgah
menyapu airmata di pipiku
aku tau
malam semakin kelam
kerana di situ
tidak lagi kunampak bayangmu
namun sukar sekali
terhapus rasa rindu itu

[eDDa]

masihkah kau rindu

terbuka kelopak mata
bergenang seakan berkocak air di sebalik dedaunnya
lalu sukar kusekah
jatuh setitis demi setitis di riba

masih rindukah aku padamu
masih rindukah kau pada aku

biar kutitipkan rindu ini
di helaian kelopak-kelopak mawar
pada kibaran sayap rerama
rindu datang lagi
mengusik hati
lalu basah lagi hati ini
dengan airmata rindu
buat kamu

[eDDa]

walau aku tidak melihat juraian airmatamu
namun seakan kuterdengar esak tangismu
di kejauhan malam
sujud bertafakur
menginsafi dosa-dosa yang berkaca
mencoreng dan tersalut pada perlakuan
yang tersimpang dari landasan
hukum tuhan

walau aku tidak lagi merasakan bahang rindumu
namun seakan kuterdengar kuntuman rindumu itu
kudus dan syahdu saban ketika
yang kau bisikkan dalam himpunan doa
untukNYA

walau aku tidak lagi mendengar suaramu
namun seakan terngiang di cupingku
rintihan dan keluhan
lalu terucap kata sesalan
kautadah tangan minta keampunan
dari setiap baris kata
yang pernah kau ucapkan dalam kedustaan
dari setiap janji kau lafaz
tak tertunaikan

[eDDa]

sering kuterdengar
deburan ombak
membisikkan suara rindumu
di telingaku

sering ku terlihat
ombak memutih
terdampar di pantai hatiku
membawa cintamu
kepadaku

sering ku rasakan
lembutnya pepasir di kakiku
bagai melekatnya sayangmu
di hatiku

mampirlah kasih
bersamaku di sini

menantimu bersamaku
meniti pelangi

[sanggabuana]

pada dini yg masih sepi
rinduku tergugah dari mimpi
tika orang berbenah berangkat keja
rindu menguak menyapa surya

pada terik matahari
rinduku menari-nari
bila senja menjelang
rinduku berubah berang

kekasih,hari telah malam
rinduku tak mau membenam
malam pun bertambah larut
rinduku semakin menggayut

[sanggabuana]

ombak di laut menghempas karang
rinduku berlarut mengikis tulang
ombak bergulung menuju pantai
gemuruh rinduku bagaikan badai

terkadang ombak indah di lagukan
rinduku merdu beryayian
bila ombak terlukis berpuisi
rinduku berbunga menghiasi

kekasih,
adakah kau pun rindu
tika ombak berda-di-du

[eDDa]

masih juga rindu ini menari-nari
melirik kamu dari sudut mataku
sedang kamu masih lagi buat aku keliru
buat aku mencari-cari erti rindumu itu

rindu ini semakin merimbun
meruntun...
menyakitkan
ah..
sampai masa ia akan meledak...
terlerai...
apakah dengan tangisan gembira...
atau senyum ria

[sanggabuana]

melalui desir angin yang menari kubisikan kata-kata indah untuk mu.
jangan tertidur sayang,
dengarkan aku,
yang selalu rindu padamu

[Az]

sangga,

aku juga rindu pada dia
aku juga merinduinya
tapi dia marah
dia merajuk
dia kata aku tak setia...
di mana sebenarnya letak kesetiaan itu
bagaimana dia menilainya..
setia pada kata-kata
atau setia
ada di dalam hati
bagaimana...?
aku jadi buntu...

[sanggabuana]

Cinta tak pernah bertanya
Ia terucap dari hati
Dan tak ada penjelasannya

Cinta tak pernah berfikir dua kali
Ia hanya datang satu kali
Lewat bisikan angin
Dari kejauhan

Cinta tak pernah berkata
Benar atau bersalah,

Karena Cinta,
Selalu berjalan
Dengan hati
Tidak dengan kaki

[eDDa]

salam,

aku tau apa itu sepi
telah kurasa hempedunya
tapi itu intipati sepi seorang seperti aku

tidak kutahu apa erti sepimu
belum kurasa sakit sepi itu pada kamu
apakah sepimu itu
bagai sepi yang membungkam dalam jiwaku

[sanggabuana]

Aku gembira saat aku memimpikanmu
Dan aku kembali sedih tika ku terbangun kau tidak lagi disisiku
Aku sangat mencintaimu
Rasanya tersiksa memendam semua perasaan ini sendiri
Apakah angin sampaikan bayu rinduku padamu
Apakah bulan kirimkan bintang terangnya untukmu
Setiap hari aku berdoa pada Tuhan untuk kebahagiaanmu
Perasaan jatuh cinta itu sangat menyakitkan,
Tapi entah kenapa aku rela untuk terus merasa sakit
Kamu memang terindah yang tidak pernah bisa kumiliki

[eDDa]

dalam pilu
terusik jua hati
menguak jendela rindu
mendatar di kalbu
hiba menunggu
ragu membelenggu
menikam setia kasih
akhirnya kau ragut paksa hatiku
buat keputusan yang aku tak rela

[sanggabuana]

Jangan kau tatap aku dengan sinar matamu
Sungguh perpisah ini membuatku tak menentu
Kumohon belahan hatiku
Lepaskan kepergianku
Izinkan aku berlalu

namun saat ni
titis embun kan ku jelang
hadirkan utuh sosok bayangmu
ada sebercak ragu singgah di hati
datang membayangi mimpiku
masihkah ada sayang dan setia
yang pernah kau ucap ?
apakah kan tetap utuh temaniku ?
lewat untaian kata ku bisikkan suara hati
"setia, sayang dan rinduku masih tetap milikmu"

[weird]

salam...


tumpang puisi gak...

sesekali..rindu menyapa
cinta mekar dihati..
cuma yang ada..
hanya rindu bersalut angin lalu
menjadi teman segara...


weird!! ;D