|
Post by sanggabuana on Jul 4, 2008 8:19:45 GMT -5
jika syair yang ku pahatkan pada matahari tak lagukan tangis hatiku yang pilu masih bergelayut di hatimu rindu diam-diam di malam pekat sehitam jelaga
pun matahari merah tua yang kubungkus dalam robekan doa yang merayap di dekat rongga dadamu namun bumi luluhkan dirimu dalam bara rindu yang beku
tataplah bulan sabit yang kemilau yang warnai bayangku dalam darah dan nadimu sementara malaikat nyanyikan gemuruh tembang cahaya-cahaya cadaskan seluruhmu di padang gersang
bila kau hampiri aku dengan setangkai bunga kematian yang dulu kau tanam di bibir merah gadis-gadis jelita aku akan tertawa karena separuh nyawaku telah kutanam dalam kedap biru lautan di mana nafas-nafas mereka telah riuh bertindihan sedangkan tangismu bukan hujan belia :kan kupadamkan separuh jiwaku yang nyala
|
|