Post by penasenja on Feb 15, 2007 22:04:51 GMT -5
Petua untuk murah rezeki dan dijauhkan kesulitan
Abu
Yazid Al Busthami, pelopor sufi, pada suatu hari
pernah
didatangi
seorang lelaki yang wajahnya kusam dan keningnya selalu
berkerut.Dengan
murung lelaki itu mengadu,"Tuan Guru, sepanjang
hidup
saya,
rasanya tak pernah lepas saya beribadah kepada Allah. Orang lain
sudah
lelap, saya masih bermunajat. Isteri saya belum bangun, saya sudah
mengaji.
Saya juga bukan pemalas yang enggan mencari rezeki.
Tetapi
mengapa
saya selalu malang dan
kehidupan saya penuh kesulitan?"
Sang
Guru menjawab sederhana, "Perbaiki penampilanmu dan rubahlah
roman
mukamu.
Kau tahu, Rasulullah SAW adalah penduduk dunia yang
miskin
namun
wajahnya tak pernah keruh dan selalu ceria. Sebab
menurut
Rasulullah
SAW, salah satu tanda penghuni neraka ialah muka masam yang
membuat
orang curiga kepadanya." Lelaki itu tertunduk. Ia pun berjanji
akan
memperbaiki
penampilannya.
Mulai
hari itu, wajahnya senantiasa berseri. Setiap kesedihan diterima
dengan
sabar,
tanpa mengeluh. Alhamdullilah sesudah itu ia tak pernah datang lagi
untuk
berkeluh
kesah. Keserasian selalu dijaga. Sikapnya ramah,wajahnya
senantiasa
mengulum
senyum bersahabat. Roman mukanya berseri.
Tak
heran jika Imam Hasan Al Basri berpendapat, awal keberhasilan
suatu
pekerjaan
adalah roman muka yang ramah dan penuh senyum.Bahkan Rasulullah
SAW
menegaskan,
senyum adalah sedekah paling murah tetapi paling besar
pahalanya.
Demikian
pula seorang suami atau seorang isteri. Alangkah celakanya
rumah
tangga
jika suami isteri selalu berwajah tegang. Sebab tak ada
persoalan
yang
diselesaikan dengan mudah melalui kekeruhan dan ketegangan.
Dalam
hati
yang tenang, pikiran yang dingin dan wajah cerah, Insya Allah,
apapun
persoalannya
nescaya dapat diatasi. Inilah yang dinamakan keluarga sakinah,
yang
didalamnya penuh dengan cinta dan kasih sayang.
Abu
Yazid Al Busthami, pelopor sufi, pada suatu hari
pernah
didatangi
seorang lelaki yang wajahnya kusam dan keningnya selalu
berkerut.Dengan
murung lelaki itu mengadu,"Tuan Guru, sepanjang
hidup
saya,
rasanya tak pernah lepas saya beribadah kepada Allah. Orang lain
sudah
lelap, saya masih bermunajat. Isteri saya belum bangun, saya sudah
mengaji.
Saya juga bukan pemalas yang enggan mencari rezeki.
Tetapi
mengapa
saya selalu malang dan
kehidupan saya penuh kesulitan?"
Sang
Guru menjawab sederhana, "Perbaiki penampilanmu dan rubahlah
roman
mukamu.
Kau tahu, Rasulullah SAW adalah penduduk dunia yang
miskin
namun
wajahnya tak pernah keruh dan selalu ceria. Sebab
menurut
Rasulullah
SAW, salah satu tanda penghuni neraka ialah muka masam yang
membuat
orang curiga kepadanya." Lelaki itu tertunduk. Ia pun berjanji
akan
memperbaiki
penampilannya.
Mulai
hari itu, wajahnya senantiasa berseri. Setiap kesedihan diterima
dengan
sabar,
tanpa mengeluh. Alhamdullilah sesudah itu ia tak pernah datang lagi
untuk
berkeluh
kesah. Keserasian selalu dijaga. Sikapnya ramah,wajahnya
senantiasa
mengulum
senyum bersahabat. Roman mukanya berseri.
Tak
heran jika Imam Hasan Al Basri berpendapat, awal keberhasilan
suatu
pekerjaan
adalah roman muka yang ramah dan penuh senyum.Bahkan Rasulullah
SAW
menegaskan,
senyum adalah sedekah paling murah tetapi paling besar
pahalanya.
Demikian
pula seorang suami atau seorang isteri. Alangkah celakanya
rumah
tangga
jika suami isteri selalu berwajah tegang. Sebab tak ada
persoalan
yang
diselesaikan dengan mudah melalui kekeruhan dan ketegangan.
Dalam
hati
yang tenang, pikiran yang dingin dan wajah cerah, Insya Allah,
apapun
persoalannya
nescaya dapat diatasi. Inilah yang dinamakan keluarga sakinah,
yang
didalamnya penuh dengan cinta dan kasih sayang.