|
Post by sanggabuana on Oct 31, 2004 11:15:40 GMT -5
Ini sebuah kisah tentang dua orang sahabat karib > yang sedang berjalan melintasi gurun pasir. Ditengah > perjalanan, mereka bertengkar, dan salah seorang > menampar temannya. Orang yang kena tampar, merasa > sakit hati, tapi dengan tanpa berkata-kata, dia > menulis di atas pasir; HARI INI, SAHABAT TERBAIK KU > MENAMPAR PIPIKU. > > Mereka terus berjalan, sampai menemukan sebuah > oasis, dimana mereka memutuskan untuk mandi. Orang > yang pipinya kena tampar dan terluka hatinya, > mencoba berenang namun nyaris tenggelam, dan > berhasil diselamatkan oleh sahabatnya. Ketika dia > mulai siuman dan rasa takutnya sudah hilang, dia > menulis di sebuah batu; HARI INI, SAHABAT TERBAIK KU > MENYELAMATKAN NYAWAKU. > > Orang yang menolong dan menampar sahabatnya, > bertanya, "Kenapa setelah saya melukai hatimu, kau > menulisnya di atas pasir, dan sekarang kamu menulis > di batu ?" Temannya sambil tersenyum menjawab, > "Ketika seorang sahabat melukai kita, kita harus > menulisnya diatas pasir agar angin maaf datang > berhembus dan menghapus tulisan tersebut. Dan bila > sesuatu yang luar biasa terjadi, kita harus > memahatnya diatas batu hati kita, agar tidak bisa > hilang tertiup angin." > > Dalam hidup ini sering ada beda pendapat dan > konflik karena sudut pandang yang berbeda. Oleh > karenanya cobalah untuk saling memaafkan dan > lupakan masalah lalu. Belajarlah menulis diatas > pasir.
|
|
|
Post by Puteri Bayu on Nov 4, 2004 19:35:08 GMT -5
hati terluka mudah memaafkan dan melupakan?? tanya pada hati???
|
|
|
Post by sanggabuana on Nov 5, 2004 11:25:40 GMT -5
renungkan bagaimana tindakan anda sekarang ini,lakukan semuanya dengan tulus dan penuh kasih. tiada yg lebih manis dari pada memetik buah atas kebaikan yg anda lakukan
|
|
|
Post by TeNsIoN on Mar 17, 2005 1:27:24 GMT -5
forgive wat u can forget... forget wat u can fergive..
|
|
|
Post by putera on Sept 23, 2005 10:00:03 GMT -5
[shadow=red,left,300]
Jika anda sememang nya benci pada duka, usah biarkan orang lain merasai nya... kerana duka adalah suatu penderitaan yang tiada pernah ada hujung nya. [/shadow]
|
|
|
Post by sakura on Sept 25, 2005 10:15:55 GMT -5
kadangkala setelah merasai peritnya hati membuatkan diri lebih cenderung berhati-hati membicarakan kata kadangkala dengan merasai sakitnya kebencian hinggakan diri kelu lidah untuk memaafkannya...
|
|
|
Post by putera on Sept 26, 2005 11:30:11 GMT -5
[glow=blue,2,300] tolak aja rasa benci dengan sekuntum senyum pasti semua nya akan kembali normal [/glow]
|
|
|
Post by streetlife on Dec 24, 2005 22:38:07 GMT -5
Tiada guna kita membenci dan enggan memaafkan... Kerana "KESALAHAN" adalah lumrah menusia... Manusia bukannya sempurna...Sebab itu kita melakukan kesalahan dan juga memaafkan... Renunglah, jika diri tidak memaafkan, samalah seperti kita melakukan kesalahan...
|
|
|
Post by streetlife on Jan 8, 2006 1:05:11 GMT -5
Tidak semestinya seseorang itu sudah memaafkan mu, beliau akan bersikap seperti biasa. Kepedihannya mungkin sudah terubat, tetapi lukanya masih bertahkta di benak hatinya.
|
|