|
Post by sanggabuana on Nov 8, 2005 9:53:53 GMT -5
Dulu lambaian ilalang melepaskan jejak dengan samar-samarsenyum teruntai dari kejauhan butiran kristal menghiasi rerumputan dipagi hari kemudian menghilang
Entah berapa duri kulewati tanpa terasa di kaki musafir pencari kedamaian yang setia meniti lafad-lafad ilahi berkecipak dalam penantian
Id,terima kasih setelah rambut tersulam menjadi putih lambang pengabdian rumput pada embun tak sekali goyangannya mengisyaratkan pengkhianatan
Id,kini senyum tak samar lagi bertatap muka di dekat sinar matamu yang sayup letih termakan zaman
Dan aku kembali menangis bukan karena sembilu menyayat melainkan aroma kedamaian kudapatkan di desahan nafasmu
"Assalamu'alaikum"
|
|