|
Post by sanggabuana on Oct 21, 2005 9:56:02 GMT -5
tentang air mata yang telah diteteskan tentang tetes darah yang telah dialirkan tentang butir keringat yang pernah dicucurkan tentang degup jantung yang telah dibunyikan
sambutlah! ayunkan bila gelora yang mendidih di nadimu hembuskan api keberanian di sorot matamu
pedangku pedang rindu panahku panah asmara tinjuku adalah nurani jurusku sepasang mata kejujuran
menyerahlah! sebelum kupenggal kesombonganmu sebelum kukoyak kebohongan sebelum aku kubur kepalsuan beserta jasadmu
|
|
|
Post by putera on Oct 25, 2005 10:49:49 GMT -5
[shadow=blue,left,300]
Loy Loy Kratong .... ( Pesta tanglong )
di senja hening di persisir pantai dan riak,sesekali tenang ombak kecil yang datang dan pergi menyentuh dan menyapa bibir pantai dan pepasir puteh
dari tanglong kecil yang hanyut menerangi senja yang samar dari ribuan dian hanyut bersama cebis cebis harapan bersama kesayuan bergolak dan para tamu yang datang sepanjang " Menam Chao praya "
sesekali mengalir manik jernih dari mata membasahi pipi pemilik tanglong dengan harapan gairah biar lah jauh hanyut nya biar lah tiada halangan yang merobah
harapan dari kesucian hati para tamu dalam pesta " Loy loy kratong " yang sayu meniti jutaan harapan dari hati yang ikhlas dan harapan yang mengunung
khob khoon mak / terima kasih banyak
* memori yang terusik di pesta Loy Loy Kratong di Menam Chao Praya
..........................
[/shadow]
|
|
|
Post by sriyanie on Oct 26, 2005 21:39:18 GMT -5
dedaunan rindu berguguran lesu bersama dendammu
semuanya bukan suatu kebohongan bukan kerana kepalsuan tetapi kerana suratan yang tersirat dalam lorong hidupku
|
|