|
Post by sanggabuana on Jul 2, 2005 9:22:32 GMT -5
D a ri semua senjata paling tajam melukaiku adalah dosa. Dari semua kepedihan kuat mencengkeramku adalah kasih sayang yang retak. Dari semua ketakutanku yang mencemaskanku adalah perbuatan salah. Dari semua keteduhan yang perkasa melindungiku hanya kesejukan cintaMu.
|
|
|
Post by putera on Jul 10, 2005 9:28:21 GMT -5
[shadow=blue,left,300] Di sudut yang berkaca ...
disudut senja yang berkaca masih jua ada bebayang hitam yang mengejar di persimpangan tentang suatu pasrah tentang suatu lorong gelap hanya yang ada dan bersuluh sinar bintang dari kejauhan
disudu hati yang terusik lantara duka yang melekat tertikam dan membuak darah hitam mengaduh sakit dari sisa sisa luka yang belum sembuh
hanya doa dalam resah menghitung tingginya awan dalam kelajuan petir yang menyambar
lalu berarak lah doa dari anak adam yang silau mata nya dari kilaun emas dan deru mobil yang tiada henti
dari jejalur masa yang hanyut bersama tipis harapan dalam doa memohon restu agar hati nya terbuka dan bersuara ....
" hidup dan mati ku .... hanya untuk MU "
sesaat... manik manik jernih menitik membasahi baju baju lusuh sedangkan perut masih segar dengan keroncong tentang kepahitan kepedihan dan kelaparan [/shadow]
|
|