Aku seniman jalanan

[Kelipkelip]

Aku cuma seniman jalanan

Tersengih disana
Tersungging disini
Pembaca ketawa berderai
suka

Aku cuma seniman jalanan
Mencoret
Kata kata ku
Tulisan ku
Label karya perdana
Cuba menghiburkan orang
Jadi ceria
Aku cuma seniman jalanan

Didepan khalayak
Didepan keluarga
Dimana mana
Beri bahagia

Aku cuma seniman jalanan
Menaip
Berpantun
Bercerpen
Bersajak
Bermadah
Dihalaman web perantaraan komputer

Aku cuma seniman jalanan
Atas nama seniman
Atas nama karyawan

Aku cuma seniman jalanan
Didepan manusia
Sesama insan
Didepan Tuhan
Aku cuma hambanya
Yang kerdil lagi hina

Aku cuma seniman jalanan
Demi kegembiraan umat
Atas nama kemajuan
Atas sandaran wawasan
Oh, Tuhan
Mudahkanlah aku
Melaksanakan

Aku cuma seniman jalanan
Tidak lebih dan tidak kurang
Semoga aku diberi kekuatan
Jadi seniman
Yang amat cemerlang

Aku cuma seniman jalanan[/i]

[sanggabuana]

jeritan akordian tua merayap diudara
meniti dihati manusia yang berjalan dikaki lima
berkaca mata hitam berdendang lagu ehsan dari kalbu sang insan
si pemusik jalanan dengan seribu impian berpandukan naluri
setajam mentari walau dunia gelap gelita namun terang cahaya hatinya

[putera]

[glow=red,2,300]
sesekali pena di raut....

telah tiba musim itu
yang pudar di kaki langit
merangkak dalam redahan berduri
dari laluan yang bersemak
sambil terhimpun tenaga
dalam doa doa
dari bibir yang berkumat
mengiringi bebayang sepi
yang rebah di tiang kenangan
semusim ....

telah tiba musim itu
di hamparan permaidani
warna nya merah
dan basah dari titis yang gugur

telah tiba musim itu
dalam kemarau
dari sebuah kehangatan
yang tiada punya titik waktu
sedangkan
pelangi sering bersuara
tentang resah
tentang sepi
tentang rindu

telah tiba musim itu
bila suatu ketika
gerimis tidak lagi turun
sepi telah berubah
dan rindu masih bergerak

telah tiba musim itu
bila kelkatu berterbangan
cengkerik berbunyi
sedangkan malam semakim sepi
hanya dengkuran membelah malam
dalam samar menuju destinasi



[/glow]