|
Post by sanggabuana on May 14, 2005 11:13:51 GMT -5
jika syair yg kupahatkan pada matahari tak lagu kan tangis hatiku yg pilu masih bergelayut dihatimu rindu diam-diam seumpama dulu kita terkapar dibukit kaca di malam pekat sehitam jelaga
pun matahari merah tua yang kubungkus dalam robekan doa lalu kukirimkan pada badai yang merayap didekat rongga dadamu namun bumi luluhkan dirimu dalam bara rindu yang beku
tataplah bulan sabit kemilau yang warnai bayangku dalam darah dan nadimu sementara malaikat nyanyikan gemuruh tembang cahaya-cahaya cadaskan seluruhmu dipadang gersang
bila kau hampiri aku dengan setangkai bunga kematian yang dulu kau tanam di merah bibir gadis-gadis jelita aku akan tertawa karena separuh nyawaku telah kutanam dalam kedap biru lautan dimana nafas-nafas mereka riuh bertindihan sedangklan tangismu bukan hujan belia :kan padamkan separuh jiwaku yang menyala
|
|
|
Post by Puteri Bayu on May 20, 2005 3:47:44 GMT -5
[glow=red,2,300] teman.. andai aku pergi sebelummu iringi daku doa taburkan bunga-bungaan agar mewangi
teman doa dan harapan ku pinta kemaafan keikhlasanku ku pinta [/glow]
|
|
|
Post by sanggabuana on May 20, 2005 10:59:46 GMT -5
biarkanlah aku berada di dalam kesendirianku bersua dengan tuhanku membicarakan tentang dirimu buat apa aku terlahir jika separuh nafasku telah kau penggal? aku hanya bisa menanti sampai waktuku bertepi mungkin suatu masa nanti aku kan lebih mengerti...
salamku pada kawan.. agar kau tidak dipadam.. terus tersimpan dari ingatan
|
|