|
insan
Sept 12, 2005 5:30:46 GMT -5
Post by zacrina on Sept 12, 2005 5:30:46 GMT -5
yang bernama insan.... ingatlah dikau kejadianmu................ kelahiranmu............. hanya kedengaran.......dan kelihatan kenangan lalu
insan kau bermimpi..... sedarlah bangunkanlah mimpimu dari bantal khayalan mu kini hanya tinggal tebing-tebing illusi disisimu
insan bukalah matamu... lapangkan telinga mu kumat-kamitlah mulutamu
insan kau berharapkan segulung impian....harapan dan kejayaan umpama berjalan dititian kecil jatuh.... maka hanyalah khayalan sampai.... maka seribu impian satu khayalan
|
|
|
insan
Sept 30, 2005 9:51:01 GMT -5
Post by sanggabuana on Sept 30, 2005 9:51:01 GMT -5
Ketika kau masih bertemu pagi
dan kau putuskan untuk berdiri menghadapi,
berjuang dengan hati di jalan Illahi,
bukan demi dirimu sendiri.
Maka saat itu
kau telah mengakhiri hari
dengan satu lagi kemenangan sejati
menjadi insan yang sejati
|
|
|
insan
Oct 18, 2005 8:13:12 GMT -5
Post by zacrina on Oct 18, 2005 8:13:12 GMT -5
saat daku cuba berdiri... saat ku cuba gagahi... namun kurasai.. berbagai onak dan ranjau menanti... berbagai dugaan yang perlu di hadapi.. adakah tuhan ingin menduga... sebagai mana payah getir nya.. menjadi insan sejati...
namun ku terus mencuba... menghadapi hari mendatang... yang tiada kepastian.. adakah aku akan jadi insan berguna...
|
|
|
insan
Oct 19, 2005 9:25:17 GMT -5
Post by sanggabuana on Oct 19, 2005 9:25:17 GMT -5
tahukah mengapa batu memperbanyak kebungkamannya? pada kebungkaman terdapat diam dan diamnya bertahta berlian
tika bersuara ia pun dapat membungkam alam
|
|
|
insan
Oct 19, 2005 9:35:55 GMT -5
Post by sanggabuana on Oct 19, 2005 9:35:55 GMT -5
Bagaimana bisa membaca-Mu Sedang bagi-Mu akulah aksara paling buta Bagaimana bisa meyentuh-Mu Sedang bagi-Mu akulah ruh tak mampu tumbuh
Akulah kapal paling karam Kemana mesti dayung aku larungkan Kau yang lahir dari aksara tak berahim Baca tak terbaca Maka beri aku mata sekali lagi saja Dan kutulis nunbata-Mu balik mula
Kau tumbuh dari ruh-ruh azan subuh Maka beri aku suluh Dan kutemui kembali kapal-kapal Nuh
Bagaimana bisa menjadi paling mulia Sedang bagi-Mu akulah peminta paling nista
Akulah kapal paling karam Dan kaulah muara paling dalam
|
|