|
Post by sanggabuana on Jul 23, 2007 8:56:35 GMT -5
aku berusaha tenang jika tak mampu kuasai,sayangi diriku aku juga tak akan pernah mampu menyayangi orang lain aku tidak ingin membuat bebanku ada di bahumu biar kuselesaikan dengan caraku sendiri namun ada saatnya aku merasa takut tak ada yang menyemangati ketika aku jatuh ketika diri telah rapuh apakah aku akan mati tapi tetap hidup? apakah aku akan bernafas meski dalam penatku ini?
kadang aku lelah dengan penatku sendiri ingin cerita dan sebarluaskan penat ini tapi tak tahu harus dari mana aku bercerita andai aku punya keberanian,punya ego,punya rasa dan tak punya jiwa memikirkan apa yang terjadi pun aku bingung bagai mengeja huruf,tapi tak mampu karena bisu bagai melihat,tapi tapi hanya meraba karena buta
ku kan coba dari awal lagi ku kan berdiri dengan kaki sendiri mengangkat tubuh yang setengah putus asa bergerak dan mengajak bicara hati yang sempat mati menguatkan asa,bahwa sesungguhnya ini hidupku ini aku dengan segala kekuranganku coba tetaplah ada sampingku coba lihatlah mata sayuku ini aku masih mampu tersenyum untukmu itu karena aku sayang kamu.....
|
|
|
Post by sanggabuana on Sept 3, 2007 9:00:17 GMT -5
tulisan sebelum penatku kala usia semakin bertambah warnapun pun mulai berubah hati semakin tenang tanpa ombak walau bukannya riak tanpa gelombang setiap menit adalah detik yang berkurang kerut di dahi tanda hari yang tiada kan berhenti walau raga ingin diam tak beranjak namun waktu terus berlari saat ini raga masih kuat menampung segala beban di pundak namun hati ini belum berisi tanpa seseorang disisi yang akan bersama mengarungi luasnya samudera kehidupan telah kusediakan dua dayung untuk kayuh perahu hidupku dan hidupnya tangan ini hanya mampu mengayuh kesamping dan takkan pernah dapat lurus kearahMu ku ingin ada seseorang yang akan berbagi perahu dan saling kayuh untuk dapat menjumpai surgaMU
|
|
|
Post by Puteri Bayu on Sept 7, 2007 22:04:14 GMT -5
matapena ini tak mampu menari -nari lagi diatas kertas nan usang ini
matapena ini dah penat tak berdaya kini aku pasrah akan ketentuanNYA
|
|
|
Post by sanggabuana on Sept 8, 2007 10:20:18 GMT -5
mungkin aku hanyalah kertas usang namun aku masih dapat menyimpan bait-baitmu walau warna telah berubah tak pasti namun setiap kata-katamu tetap terpatri setiap tempat di diriku telah sobek termakan usia namun syair-syairmu tak akan pernah sirna dan di ujung penat ku adalah kenanganmu
|
|
|
Post by Puteri Bayu on Sept 10, 2007 20:03:47 GMT -5
aku dah penat dan letih untuk meneruskan bait-bait itu tak mampu menyambung akan natijah kesudahan bait itu pasti kalimah sumbang ditatapi
bait-bait yang usang nilai sebuah titipan yang pasti sebuah anugerah kehidupan kebahagain yang menjadi sumber hayat
|
|
|
Post by sanggabuana on Sept 15, 2007 8:55:29 GMT -5
jika penatmu telah datang biarkan bait-bait itu melanjutkan kisahnya sendiri karena kau telah beri dia jiwamu setiap bait yang tertulis selalu melagu terdengar merdu di telinga tak pernah hilang
bait-bait adalah setiap helaan nafas terucap dan tertulis dari hati yang pasti sebuah anugerah dari jalan dan jalinan hidup yang menjadi sumber hayat
|
|
|
Post by Puteri Bayu on Sept 17, 2007 20:21:57 GMT -5
biarlah bait-bait ini terhenti di sini penat lelah makin terasa
bait-bait usang menjadi memori silam sukar dilupai kenangan menjadi layar diruang mata ini biar pun dipejam kejap lena sering digugat
|
|
|
Post by sanggabuana on Sept 19, 2007 8:12:11 GMT -5
bila bait-bait kian jadi kusang itu tanda hidup semakin matang walau tangan dan pundak semakin merenta bibirmu jangan pernah kering dari dzikir
jika ujung penatmu telah tiba sandarkan ia pada sujud Illahi desiran bayu pagi kan segarkan subuhmu dengarkanlah kicauan burung di pagi hari ia tak pernah berhenti berkicau walaupun dunia ini kian tua apakah kau fikir burung tak pernah lelah? burung juga mahluk yang punya batas memang pagi tak pernah hilang dari senandung burung karena ia wariskan senandung itu pada penerusnya.
janganlah kau kikir akan kenangan berikan kertas usang itu... biarkan mereka lanjutkan bait-bait itu dan dengarlah... bait-bait itu juga merdu di tangan mereka
|
|
|
Post by Puteri Bayu on Sept 24, 2007 18:09:09 GMT -5
bait-bait usang semakin pudar sukar ditatapi diteliti semakin kabur dinilai titik-titik airmata membasahi kertas usang itu
bait-bait itu terhenti disitu tapi hanya hati aja yg bermadah tangan ini penat dan lelah utk meneruskan madah-madah sumbang
siapa yg harus meneruskan madah ini???
|
|
|
Post by sanggabuana on Sept 29, 2007 9:10:18 GMT -5
ah...titik air matamu basahi kertas usang itu pastilah takkan dapat terbaca apa yang tertulis tapi,salah...ku dapat membaca lebih jelas dari sudut basah itu walau tak tertulis namun tergambar semua isi hatimu
kan ku gantungkan bait-baitmu di atas langit bersama kisah yang kau gambar dari titik air matamu suatu saat kan ada yang mendapatkan kertas usang itu dan meneruskannya dengan irama yang telah kau berikan
|
|
|
Post by Puteri Bayu on Oct 3, 2007 19:57:59 GMT -5
bait-bait ini sukar dinilai sumbang madah dan irama matapena ini terhenti disini kertas usang melayang ditiup sang bayu terhempas dilautan luas beralun-alun mainan ombak terdampar di pulau yang sepi kertas usang tercarik terpisah aduhhhh sakit sekali
|
|
|
Post by sanggabuana on Oct 15, 2007 8:23:08 GMT -5
kertas usang kini sendiri tiada satu temanpun yang menemani matapena juga entah berada dimana kini bait-bait kini serasa menjadi basi menunggu mati...
|
|
|
Post by Puteri Bayu on Oct 23, 2007 7:49:46 GMT -5
tulisan ni dah penat kerana kertas ni semakin usang tiada penamat cerita yang lalu....
|
|
|
Post by sanggabuana on Oct 26, 2007 8:43:45 GMT -5
tulisan ini dah penat ingin diri sandarkan hati dimana mula tulisan ini tempat awal dan akhir cerita diri kucoba rebahkan hati tuk coba pahami inikah akhir dari cerita diri yang sebenarnya tak ingin mati untuk lanjutkan bait-bait yang lama mati suri
|
|
|
Post by Puteri Bayu on Oct 28, 2007 20:18:42 GMT -5
belum ada penamat cerita ini walaupun tulisan ini dah penat kertas ini pun dah usang tapi masih ada sisa-sia tulisan yg kabur pasti masih ada yang mampu memberi kebahagian dalam penamat cerita ini ada yang menanti apa kesudahan kisah ini
|
|